DIABETES MELITUS

Apa itu Diabetes Melitus?

Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan penyebab yang beragam yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein sebagai akibat gangguan fungsi insulin.

Jenis-Jenis DM
Berdasarkan penyebabnya, diabetes dibagi menjadi:
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh kegagalan tubuh untuk memproduksi insulin. Diabetes tipe ini dapat terdeteksi ketika seseorang berusia muda.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 disebabkan karena kekurangan insulin, dimana tubuh tidak menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup atau insulin yang dihasilkan tidak dapat bekerja secara memadai. Hal ini menyebabkan tubuh memiliki masalah dalam mengubah karbohidrat menjadi energi sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah. Diabetes tipe 2 merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang orang dari segala usia, namun mayoritas terjadi pada orang berusia diatas 30 tahun.
Diabetes mellitus gestasional
Wanita hamil yang tidak pernah menderita diabetes melitus sebelumnya tetapi ketika hamil memiliki kadar glukosa yang tinggi. Diabetes melitus gestasional terjadi karena adanya hormon kehamilan yang bekerja berlawanan dengan insulin. Diabetes melitus gestasional biasanya terjadi pada kehamilan trimester ke-2 atau ke-3 (setelah usia kehamilan 3 atau 6 bulan), dan umumnya menghilang sengan sendirinya setelah proses melahirkan.

Apa penyebab DM?
Seseorang bisa dikatakan menderita kencing manis karena beberapa penyebab, yaitu:
Nutrisi yang tidak seimbang. Pola makan seseorang yang tidak memiliki nutrisi seimbang cenderung meningkatkan gula darah. Menu makanan yang hanya didominasi oleh karbohidrat, lemak, dan makanan berkolesterol membuat darah akan penuh dengan kolesterol. Lain halnya dengan serat dan sayuran yang membuat nutrisi terserap sempurna.
Aktifitas fisik yang tidak seimbang. Ketika jam kerja selama 8 jam hanya didominasi oleh kegiatan duduk saja, maka otot tubuh tidak akan terlatih dengan baik. Terlebih lagi peredaran darah akan tersumbat karena darah tidak mengalir ketika kolesterol dan lemak jahat dalam darah tidak dikeluarkan melalui aktifitas fisik yang menghasilkan keringat.
Mengonsumsi minuman yang disertakan Pemanis Buatan. Kadar glukosa berlebih dalam darah juga bisa disebabkan oleh pemanis buatan. Mengapa begitu? Karena pemanis sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh, sedangkan pemanis buatan akan bertahan dalam darah dan merusak sistem kerja insulin.
Cemilan tidak sehat. Apa yang kita konsumsi merupakan pilihan. Jika tidak pintar dalam memilih cemilan, seperti coklat atau es krim, maka glukosa dalam darah meningkat. Pilihlah dengan pintar cemilan yang menyehatkan bagi aliran darah dan tentu saja diri anda, seperti buah, sayur ataupun biji-bijian.

Faktor Resiko yang dapat diubah diantaranya :
Kegemukan (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2), cek IMT anda disini
Lingkar Perut (Pria > 90 cm dan Perempuan >80cm)
Kurang aktivitas fisik
Hipertensi/Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
Dislipidemia (Kolesterol HDL laki-laki ≤ 35 mg/dL dan perempuan ≤ 45, trigliserida ≥ 250 mg/dL).
Riwayat penyakit jantung
Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
Merokok/terpapar asap rokok

Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
Apasih tanda dan gejala DM?
Meningkatnya frekuensi buang air kecil
Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari. Ini berlanjut bahkan di malam hari. Penderita terbangun beberapa kali untuk buang air kecil. Itu pertanda ginjal berusaha singkirkan semua glukosa ekstra dalam darah.
Rasa haus berlebihan
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan berarti tubuh Anda mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu. Sering ‘pipis‘ dan rasa haus berlebihan merupakan beberapa “cara tubuh Anda untuk mencoba mengelola gula darah tinggi.
Penurunan berat badan
Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel, yang digunakan sebagai energi, tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar
Kelaparan
Rasa lapar yang berlebihan, merupakan tanda diabetes lainnya. Ketika kadar gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih menginginkan glukosa yang dibutuhkan sel.
Penyembuhan lambat
Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan tanda diabetes lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri. Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.
Infeksi jamur
“Diabetes dianggap sebagai keadaan imunosupresi,” demikian Dr. Collazo-Clavell menjelaskan. Hal itu berarti meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi, meskipun yang paling umum adalah candida dan infeksi jamur lainnya. Jamur dan bakteri tumbuh subur di lingkungan yang kaya akan gula.
Iritasi genital
Kandungan glukosa yang tinggi dalam urin membuat daerah genital jadi seperti sariawan dan akibatnya menyebabkan pembengkakan dan gatal.
Keletihan dan mudah tersinggung
“Ketika orang memiliki kadar gula darah tinggi, tergantung berapa lama sudah merasakannya, mereka kerap merasa tak enak badan,” kata Dr. Collazo-Clavell. Bangun untuk pergi ke kamar mandi beberapa kali di malam hari membuat orang lelah. Akibatnya, bila lelah orang cenderung mudah tersinggung.
Pandangan yang kabur
Penglihatan kabur atau atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung kadar gula darah tinggi. Membiarkan gula darah Anda tidak terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen, bahkan mungkin kebutaan. Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia dan mikro-aneurisma, yang melepaskan protein berlemak yang disebut eksudat.
Kesemutan atau mati rasa
Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit yang membakar atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes. Masih seperti penglihatan, jika kadar gula darah dibiarkan merajalela terlalu lama, kerusakan saraf bisa menjadi permanen. Pada diabetes, gula darah yang tinggi bertindak bagaikan racun. Diabetes sering disebut ‘Silent Killer’ jika gejalanya terabaikan dan ditemukan sudah terjadi komplikasi. Jika Anda memiliki gejala ini, segera tes gula darah atau berkonsultasi ke petugas Kesehatan

Jika ditemukan gejala dan tanda tersebut segera periksa kadar gula darah ke :
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM), dapatkan info lebih lanjut tentang pelaksanaan posbindu Puskesmas Andalas dengan klik logo whatsapp di halaman bawah.
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP (Puskesmas, Klinik Pratama)
Fasilitas kesehatan lainnya seperti Rumah Sakit.
Laboratorium Kesehatan

Pencegahan Diabetes Melitus
Bagaimana tindakan pencegahan DM?
Salah satu-satunya cara adalah mengubah pola hidup. Berikut adalah pola hidup yang dapat mencegah menderita penyakit diabetes melitus :
Jangan merokok atau berhenti merokok.
Mengatur pola makan
Seimbangkan kadar gula darah dengan diet dan ikuti cara memasak yang sehat:
– Kurangi asupan kalori: kurangi porsi makan bukan frekuensi makan
– Batasi makanan yang kaya karbohidrat dalam makanan yaitu 55 – 60%
– Pilih karbohidrat kompleks bukan karbohidrat sederhana.
– Perbanyak makanan yang kaya serat
– Batasi konsumsi lemak < 30% dari komposisi makanan – Pilih makanan yang rendah kadar lemak, misal : ikan, daging tak berlemak, ayam tanpa kulit. Masak makanan dengan cara direbus atau dipanggang, bukan digoreng. – Jika ingin membuat kue/cake, gunakan margarine sebagai pengganti mentega. – Jika mengkonsumsi susu, pilih susu non-fat, low-fat atau skim (susu segar yang bagian batasnya / kepala susu sudah dibuang). – Batasi / hindari makanan yang kaya lemak, misal: daging berlemak (pada sate kambing), sop buntut, soto sulung, cake, keju dan makanan yang rasanya gurih bukan karena penyedap rasa (MSG). Melakukan aktifitas fisik Lakukan olahraga setiap hari selama 30 menit, misal: jalan kaki pagi hari. Olahraga terbukti membantu menurunkan kadar gula darah. Agar tidak terjadi hipoglikemia (kadar glukosa turun terlalu rendah) pada saat atau setelah berolahraga, maka penderita dianjurkan untuk makan dulu 1 – 2 jam sebelum melakukan olahraga. Tetapi perlu diingat bahwa olahraga tidak dianjurkan jika kondisi penderita sebagai berikut: – Kadar gula darah puasa > 250 mg/dL: ada bahaya dehidrasi atau denyut jantung terlalu cepat
– Kadar gula darah sewaktu < 100 mg/dL: ada bahaya hipoglikemia
– Sakit: ada bahaya cedera atau hipoglikemia.
Menjaga berat badan ideal
Jika mengalami kegemukan atau obesitas maka diperlukan usaha untuk menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal. Turunkan berat badan agar tercapai rentang yang sehat. Berat badan yang berlebihan dengan timbunan lemak akan menyebabkan insulin tidak mampu bekerja efektif.
Periksa gula darah dan kadar HbA1c secara rutin
Deteksi dini Diabetes Melitus melalui pemeriksaan gula darah dapat dilakukan melalui Posbindu PTM atau memeriksakan diri langsung ke layanan kesehatan seperti puskesmas, klinik atau rumah sakit. Pemeriksaan setidaknya dilakukan satu kali dalam setahun agar dapat mengenali secara dini penyakit Diabetes Melitus.

Sumber : p2ptm.kemkes.go.id

0 Komentar